Open Donasi Hari Raya Nyepi “Ulurkan Tangan, Mari Bagi Kebahagiaan”

Open Donasi Hari Raya Nyepi
“Ulurkan Tangan, Mari Bagi Kebahagiaan”

Tidak terasa, sebentar lagi umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi, sebagai makhluk sosial, pastinya manusia seharusnya membantu sesama dikala seseorang sedang membutuhkan bantuan kita. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan donasi untuk orang yang membutuhkan tersebut walaupun menghapus kesedihan dari saudara kita yang membutuhkan bantuan memang tidak mudah. Tetapi, kita bisa membantunya dengan meringankan beban mereka.

  1. KISAH NENEK REKEN

Isak tangis dari seorang nenek yg membuat kami terharu akan penderitaan yg di alaminya

Beliau bertahan hidup dengan uang 7 ribu dalam satu bulan . Hidup dengan hasil kerajinan sapu lidi dan tangkih celemik,

duduk berjam jam namun seminggu dan  kadang sebulan baru mendapatkan upah yg sangat kecil itupun kalau ada yg beli sapu lidi nenek.

Dengan kondisi mata yang kesulitan untuk melihat karena sudah tua ia tetap berjuang dengan membuat tangkih celemik tetapi walaupun

nenek reken kesulitan melihat, ia mampu membuat tangkih celemik hanya dengan meraba dan menggunakan perasaannya.

Tangkih celemiknya itu dibayar dibayar dengan harga yang sangat murah. Hidupnya diurus oleh cucunya yang sudah ditinggalkan oleh orangtuanya, sungguh malang.

Kondisi rumah nenek reken juga sangat memprihatikan, tidur hanya dengan alas karung saja yang pasti sangat dingin dimalam hari.

Hidupnya sekarang selalu di isi dengan ke pasrahan, ia jarang minum air, setiap makan selalu mual, dan ia selalu mengatakan ingin meninggal

agar bisa bertemu dengan sang ibu dialam sana. Sungguh miris kisah hidup nenek Reken.

Kami hanya ingin mengajak sahabat semua untuk peduli sama nenek dan semoga ada yg mau membantu memberikan sembako setiap bulanya untuk nenek.

Nama : Nenek Reken
Alamt : Dusun Dauh Margi, Desa Tunjung

2. KISAH NENEK SITA

Apakah ada yang aneh dari Fisik beliau????

Saat tim kami berkunjung ke Gubuk beliau sungguh sangat kasihan dengan penderitaan yg beliau alami.

Semenjak 10 tahun yg lalu sampai sekarang inipun beliau menahan rasa sakit karena patah tulang di tangan kanan beliau.

Sungguh malang, Jangankan untuk biaya Berobat atau operasi, untuk membeli beras sekilopun beliau sangat kesukitan.

10 tahun yang lalu nenek mengalami musibah tabrak lari,anaknya pun meninggal dunia,

semenjak kejadian itu tangan kanan nenek mengalami patah sampai sekarang.

Hidup di gubuk kecil, tetapi dengan semangat yang besar, ia masih bertahan sampai saat ini.

Kesehariannya pun ia tidak bekerja, hanya mengandalkan uluran tangan orang lain, ia pun sering mengeluh

tangannya kesakitan karena tidak pernah dipijat karena tidak punya uang.

Semoga ada banyak kepedulian untuk nenek…..

Nenek Sita
Banjar Kubuanyar-Kubutambahan

 

3. KISAH NENEK SINTAR

Mengunjungi rumah Dadong Nengah Sintar sekaligus memberikan paket sembako .

Sedari awal melihat kondisinya yang tinggal sebatang kara di tambah usianya yg sudah menua bahkan beliau mengalami keterbepakangan mental,

hidup beliau sangat terbatas, beliau hanya mengandalkan uluran tangan dari orang2.

Terkadang beliau sangat sering memakan nasi basi, dan mie instan yang hanya direbus dengan air minum, kira kira bagaimana rasanya?

Botol minum yang sudah kotor, gelas yang berisi semut, piring belum dicuci, sungguh miris hidup nenek sintar.

Tetapi yang membuat tim kami salut, dengan kondisi seperti itu, ia selalu menampilkan keceriaannya di depan orang orang.

Hidup seorang diri, dengan kondisi rumah yang memprihatikan, membayangkan saja rasanya sudah tidak sanggup,

Saat kami kunjungi beliau menangis, menceritakan gimana keadaan beliau, dan nenek sintar sudah tak mampu berjalan kemana2,

berjalan hanya dengan bantuan tongkat kayu sederhana miliknya.

Jangan tanyakan bagaimana kesehariannya, ia hanya berbaring dikamar dan tidak kesulitan mendengar,

Alamat : Desa Busungbiu , Banjar Kelod

4. KISAH NENEK PUNDUH

Harusnya masa tua menjadi masa yang paling bahagia tidak bagi Nenek Punduh yang sudah lama tidak merasakan hangatnya suasana keluarga dirumah.

Ia tinggal dirumah yang bekas kebakaran, tanpa kasur, ia tidur menggunakan alas pintu kamar mandi yang berisikan dus. Bagaimana rasanya?

Walau umur beliau bisa dibilang sudah sangat tua, namun semangat beliau patut dicontoh ,

keseharian beliau mencari barang bekas  dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan sehari2 , tapi apakah cukup?

Tinggal seorang diri, melakukan apa apa sendiri, tetapi semangatnya bekerja besar sekali, katanya selagi masih bisa bekerja.

Ia rela bekerja walaupun mencari barang bekas, entah matahari yang begitu terik, dan hujan tak masalah bagi nenek Punduh

Beliau sangat terharu ketika kami datang untuk membawakan paket sembako, dan kami juga memberikan kasur untuk ia bisa tidur dengan nyenyak.

Alamat:Dusun Kebon, Lingkungan kampung Baru.

5. KISAH KAKEK SAYANG

Keseharian Kakek Gede Sayang ialah mencari rumput untuk pakan ternak sapi sedangkan sang istri hanya menunggu Kakek Gede Sayang

di pondok sederhana karena penglihatan yang sudah kabur dan tidak bisa membantu untuk bekerja.

Beliau tinggal berdua bersama sang istri karena anak laki2nya tinggal di tempat yang berbeda untuk bekerja dan anak perempuannya sudah menikah.

Untuk kebutuhan sehari2 beliau dibantu sang anak. Untung anak anak kakek sayang masih berbakti dan membantu mereka

dalam kondisi yang memprihatinkan.

Mudah2an sedikit titipan rezeki yang diberikan bisa membantu meringankan beban Kakek Sayang dan Keluarga.

Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Kadus Setempat.

Alamat:Dusun Kubuanyar-Kubutambahan

Bagi sahabat yang berkenan memberikan sembako dan THR hari raya Nyepi kepada para lansia dan masyarakat yang membutuhkan  bisa melalui rekening  di bawah ini:
1. BCA Virtual Account
00364 0110085640
2. Bank BSI 7189113678
3. Bank Mandiri 145-00-1275584-5
4. Bank BRI 1730 01 001 394 531
5. Bank BPD Bali 056 02 02 53381 0
6. Wallet Ovo/Dana/Gopay/flif/Linkaja
087765010383
Rekening diatas an. Buleleng Social Community

Untuk Konfirmasi TRF bisa melalui SMS/WA 087765010383/081337924855

Salam
Together We Can

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *